Dalam sebuah acara akad
pernikahan, setelah wali mempelai wanita mewakilkan untuk menikahkan putrinya
kepada salah seorang kepala KUA. Tiba-tiba kepala KUA tersebut menyuruh ayah
mempelai wanita tersebut untuk pergi dan jangan menyaksikan akad pernikahan
tersebut. Dengan hati yang sedih ia pun pergi walaupun hatinya ingin sekali
menyaksikan acara akad nikah putri semata wayangnya.
Pertanyaan:
Benarkan bila seorang wali telah mewakilkan akad nikah kepada orang lain maka ia tidak boleh menghadiri majlis akad nikah tersebut?
Pertanyaan:
Benarkan bila seorang wali telah mewakilkan akad nikah kepada orang lain maka ia tidak boleh menghadiri majlis akad nikah tersebut?
Jawab:
Tidak ada larangan bagi seorang wali yang telah mewakilkan akad nikah putrinya kepada orang lain untuk menghadiri majlis akad nikah bila ia hadir bukan sebagai saksi. Adapun bila ia mewakilkan nikah kepada orang lain kemudian ia hadir dalam akad nikah tersebut sebagai saksi (Karena akad nikah tersebut hanya dihadiri oleh calon suami, wakil wali, wali, dan seorang saksi yang lain) maka akad nikah tersebut tidak sah, karena wakil wali merupakan pengganti wali maka wali tersebut tidak sah menjadi saksi.
Sebenarnya pemahaman yang keliru tentang hal ini muncul karena salah memahami nash kitab Kifayatul Akhyar hal 135:
فلو
وكل الولي والزوج أو أحدهما أو حضر الولي ووكيله وعقد الوكيل لم يصح النكاح لأن
الوكيل نائب الولي والله أعلم
“maka
jikalau wali dan dan suami atau salah satu dari keduanya mewakilkan kepada
orang lain atau hadir wali dan wakilnya dan dilangsungkan akad nikah maka tidak
sah karena wakil adalah penggati waly”
Sebenarnya
maksud dari nash kitab Kifayatul Akhyar tersebut adalah wali yang telah
mewakilkan akad nikah tersebut hadir sebagai saksi seperti penjelasan diatas.
Hal ini dikuatkan dengan memperhatikan nash-nash kitab fiqh Syafiiyah lainnya.
Selain dari qaedah-qaedah fiqh kehadiran wali yang telah mewakilkan akad nikah
tidaklah menjadi mani` (penghalang) bagi sahnya sebuah akad
nikah.
Nash kitab Hasyiah Al Bajury jilid 2 hal 102 Cet. Toha Putra
فلو
وكل الأب أو الأخ المنفرد فى العقد وحضر مع أخر ليكونا شاهدين لم يصح لأنه متعين
للعقد فلا يكون شاهدافانه لا يصح لان وكيله نائب عنه فكأنه هو العاقد فكيف يكون
شاهدا
Fatawa Ibnu Shalah jilid 2 hal 653 Cet. Dar Ma`rifah
مسألة
إذا وكل الولي بتزويج وليته وأحضر الولي شاهدا لا يصح لأن الوكيل نائبه في التزويج
فكأنه أحضر شاهدا وعاقدا
Bujairimi `ala Manhaj
ولا
بحضرة متعين للولاية فلو وكل الأب ، أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع آخر لم يصح
، وإن اجتمع فيه شروط الشهادة ؛ لأنه ولي عاقد ، فلا يكون شاهدا كالزوج .ووكيله
نائبه
Nihayatuz Zain hal 306 Cet. Dar Fikr
فلو
وكل الأب أو الأخ المنفرد في النكاح وحضر مع شاهد آخر لم يصح النكاح لأنه ولي عاقد
فلا يكون شاهدا كالزوج
Nash
yang serupa juga terdapat dalam hampir semua kitab fiqh Syafii, seperti Fathul
Wahab jilid 2 hal 95 Cet. Dar Kutub Ilmiyah, Kitab Hasyiah I`anatuth Thalibin
jilid 3 hal 299 Cet. Dar Kutub Ilmiyah, Kitab Raudhatuth Thalibin jilid hal
Cet. Dar Kutub Ilmiyah.
Sumber:
http://www.as-salafiyyah.com/2012/05/hukum-hadirnya-wali-pada-akad-nikah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar